SIAPKAN JAWABAN INI SEBELUM MENUJU PLAMINAN - Berita & Informasi Dunia Pendidikan

Saturday, 21 October 2017

SIAPKAN JAWABAN INI SEBELUM MENUJU PLAMINAN

Pernikahan
Pernikahan
      sebelum kamu memutuskan untuk menikah, sebaiknya tanyakan pada diri sendiri apakah kamu sudah siap secara mental dengan berbagai dampak yang akan terjadi setelah menikah. Pernikahan merupakan hal yang sangat besar, bahkan proses akadnya Allah yang menjadi saksinya. Oleh karena itu,siapkan jawaban pertanyaan berikut ini :

1.NIAT SERTA ALASAN YOU MENIKAH
Pernikahan
Pernikahan
Kamu harus punya alasan dan niat yang kuat untuk menikah. Menikah bukalah sekedar menghalalkan hubungan suami istri saja, tapi lebih kepada membangun sebuah keluarga yang tujuannya dunia dan akhirat. Oleh karena itu sebelum menikah luruskan niat dan tujuan kamu dalam membangun sebuah keluarga melalui pernikahan.

Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang 
(HR. Abu Ya’la dan Thabrani).

2.APA ITU PERNIKAHAN

Pertanyaan ini merupakan sebuah pondasi awal sebelum membangun sebuah keluarga. Sebelum kamu menikah, coba tanyakan pada diri sendiri tentang apa hakikat pernikahan itu? Jangan hanya melihat sebuah pernikahan dari sisi buruknya saja seperti kasus perceraian, perselingkuhan, broken home dan lain sebagainya. Tapi cobalah lihat juga bahwa pernikahan akan membawa kamu pada sebuah kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.

3.SIAPKAH ANDA MENIKAH


Jika datang (melamar) kepadamu orang yang engkau senangi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan putrimu). Jika kamu tidak menerima (lamaran)-nya niscaya terjadi malapetaka di bumi dan kerusakan yang luas” (H.R. At-Turmidzi).
Sudah siapkah kamu menikah? Pertanyaan ini hanya kamu sendiri yang harus menjawabnya. Sudah seberapa siap kamu untuk mengarungi lautan kehidupan dengan bahtera rumah tangga? Karena dalam pernikahan, kamu tidak akan dijalani dengan jalan bahagia terus.
Pada saat awal mungkin pernikahan yang terasa sangat manis, tapi untuk kedepannya hal tersebut tidak akan mulus seperti yang kamu harapkan. Sebab sebuah kehidupan selalu memiliki dua sisi yakni sisi bahagia dan sisi kesedihan. Oleh karena itu kamu harus menyiapkan mental sedini mungkin.
4.SETELAH MENIKAH APA YG KAMU LAKUKAN
Pernah kah terpikir olehmu apa yang akan kamu lakukan ketika sudah menikah? Jangan jadikan pernikahan sebagai sebuah rutinitas dunia saja dengan menerapkan sistem kerja yang hanya bersifat dunia saja. Bila kamu terjebak dalam rutinitas tersebut maka kamu tidak akan memiliki cukup waktu untuk melakukan kontribusi terhadap agama.
Jadikanlah pernikahan yang kamu jalani sebagai salah satu jembatan untuk meraih kebahagian rumah tangga secara dunia dan akhirat. Oleh karena itu sebelum menikah sebaiknya untuk memikirlan sebuah rencana yang akan dijalankan ketika menikah.
Jalankan kewajiban kamu sebagai suami dan istri, dan jalankan juga kewajiban kamu sebagai hamba Allah yang terus meningkatkan ketaqwaan kepadaNya, maka inilah yang disebut dengan sakinah, mawaddah dan warahmah.
Rasulullah SAW bersabda: “Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).

Dari Aisyah, “Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¡¨ 
(HR. Hakim dan Abu Dawud).

Sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya.” 
(HR. Baihaqi).

“Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah : a. Orang yang berjihad/berperang di jalan Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda /i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram.” 
(HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim).

Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain 
(HR. Abdurrazak dan Baihaqi).

Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) 
(HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).

Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya” (HR. Bukhori-Muslim)

No comments:

Post a Comment