Episode ke-5
Rabu
13 oktober 1965
sueharto |
Hari rabu siang itu pangkostrad,mayjan sueharto menghadap presiden suekarno di istana merdeka untuk melaporkan tentang perkembangan keamanan setelah terjadinya peristiwa G 30 S PKI.kepada para wartawan jendral sueharto menjelaskan bahwa tertangkapnya bekas letkol untung belum berarti bahwa pengamanan telah selesai.hal ini karena masih ada beberapa pelaku yang belum tertangkap.di samping masih dada yang berada di luar pengawasan.ditambahkan pula oleh pangkostrad bahwa situasi keamanan di daerah daerah telah mencapai banyak kemajuan.sebab kesatuan kesatuan yang semula terlibat dalam petualangan G 30 S/PKI kini telah sadar dan kembali ke jalan yang benar.
Kamis,14
oktober 1965
Sehubungan
dengan gugurnya jendral ahmad yani,maka hari ini presiden soekarno menetapkan
mayjen sueharto sebagai menpangad.pelantikan jendral sueharto sebagai menpengad
akan di lakukan pada tanggal 16 oktober.sejak hari ini pula pelaksana harian
menpengad mayjen pranoto reksosamudro di berhentikan dari jabatannya.karena ada
petunjuk dari keterlibatannya dalam gerakan 30 september.hal ini terungkap
ketika salah seorang dalang G 30 S/PKI,Kolonel Latief tertangkap dan padanya
tersdapat satu surat yang di tujukan kepada mayjen pranoto yang isinya antara
lain meminta agar teman-temannya di selamatkan.
Jum’at
,15 oktober 1965
Presiden
suekarno mengundang beberapa instansi yang terkait dengan Kopkamtib guna
membahas upaya untuk menormalkan keadaan di tanah air.pertemuan itu dihadiri
oleh Waperdam I,Dr.Subandrio Waperdam II,Dr.Leimena,Menpangad Mayjen Sueharto,Menteri
penerangan Ahmadi,Pangdam V/Jaya. Mayjen Umar wira hadi kusuma dan beberapa
menteri lainnya.berdasarkan pembahasan itu presiden Suekarno menetapkan
berlakunya keadaan darurat perang di daerah Jakarta raya.keputusan tersebut di
ambil berdasarkan pertimbangan bahwa sulit di ambil suatu langkah untuk
mengakhiri masalah yang timbul akibat peristiwa G 30 S/PKI dalam keadaan
seperti sekarang ini.presiden suekarno menghendaki segera tercvapainya suasana
tenang dan tertib guna mempercepat keamanan dan ketertiban di ibukota.
Sementara
itu rakyat mulai berani mengadakan aksi aksi mengutuk G 30 S.PKI secara
terbuka.rapat umum hari ini diadakan oleh rakyat jawa tengah pekalongan terdapat
29 partai politik dan organisasi masa yang hadir pada rapat umum itu.yaitu
antara lain NU,Parkindo,IPKI,HMIAL-Irsyad Dan Gabiindo.
No comments:
Post a Comment