SELAPARANG |
Salah satu kerajaan besar yang pernah ada
di lombok adalah kerajaan Selaparang. Pada masa lampau, Kerajaan ini berpusat
di Selaparang Lombok Timur. Kerajaan yang dulu pernah besar ini, pada masa
kejayaannya dipimpin oleh seorang raja yang jumawa dan punya wawasan luas
yaitu PRABU RENGKASARI. Kerajaan
selaparang Di bawah pimpinan PRABU RENGKASARI berkembang menjadi kerajaan yang maju di
berbagai bidang.
Munculnya kerjaan-kerajaan di Lombok berawal dari expedisi
Mpu Nala pada tahun 1343 di bawah perintah kerajaan Majapahit. Expedisi ini
merupakan pelaksanaan dari Sumpah Palapa Maha Patih Gajah Mada. Setelah
Mpu Nala melaksanakan tugasnya, lalu kemudian pada tahun 1352 Gajah Mada turun
sendiri melanjutkan expedisinya ke Lombok.
Ekspedisi ini khususnya di LOMBOK meninggalkan bekas berupa empat kerajaan yang memiliki
hubungan persaudaraan, yaitu Kerajaan Bayan di barat, Kerajaan Selaparang di
Timur, Kerajaan Langko di tengah, dan Kerajaan Pejanggik di selatan. Tidak
hanya meninggalkan jejak kerajaan besar atau kerajaan utama, tapi expedisi ini
juga meninggalkan jejak kerajaan-kerajaan kecil, seperti Parwa dan Sokong serta
beberapa desa kecil, seperti PUJUT,TEMPIT,KEDARO,BATU
DENDENG,KURIPAN,DAN KETAWANG. Namun, setelah
Majapahit runtuh, Semua kerajaan ini selanjutnya menjadi wilayah/kerajaan yang
bebas dan merdeka.
Kerajaan Lombok merupakan kerajaan yang terkenal dan
terkemuka di antara semua kerajaan yang ada. Kerajaan ini berpusat di Labuhan
Lombok. Kerajaan ini berada di teluk Lombok dengan sumber air tawar yang sangat
banyak dan bagus,selain itu teluk ini sangat indah dipandang, sehingga banyak
pedagang yang tertarik untuk berkunjung ke kerajaan Lombok. Kondisi ini juga yang
membuat para pedagang dari berbagai kerajaan di Nusantara datang untuk
berkunjung, seperti pedagang dari Sulawesi, Gresik, Palembang dan dari Banten.
Ini kemudian memberikan kontribusi yang sangat menggembirakan bagi kerajaan
Lombok. Sehingga kondisi ekonomi rakyatnya semakin meningkat.
Prabu Rangkeswari merupakan raja dari kerajaan Lombok.
Dibawah kepemimpinannya, sang prabu membuat sebuah kebijakan besar yaitu
memindahkan pusat kerajaan ke Desa Selaparang. Pemindahan pusat kerajaan ini
diambil karena usul dari PATIH BANDA YUDA dan
PATIH SINGA YUDA letak Desa Selaparang lebih strategis dan tidak mudah diserang
musuh, inilah alasan pemindahan pusat kerajaan ini. Letak dan pososo kerajaan
sebelumnya memang tidak menguntungkan, karena akan musuh akan mudah masuk dan
menyerang lewat berbagai penjuru.
panorama Selat Alas yang indah membiru dapat dinikmati
dengan latar belakang daratan Pulau Sumbawa dari ujung utara ke selatan dengan
sekali sapuan pandangan, inilah suasana di pusat kerajaan yang baru
ini, Dengan demikian semua gerakan yang mencurigakan di tengah
lautan akan segera dapat diketahui. Di belakang kerajaan, bukit-bukit dibuat
menjadi area persawahan dan ditata dengan rapi bertingkat-tingkat hingga
menembus hutan Lemor yang kaya akan sumber air.
Masa jayanya selaparang
datu lombok |
Pemindahan pusat kerajaan membawa suasana dan kondisi
membaik bagi kerajaan dan rakyatnya. Di bawah pimpinan PRABU
RENGKASARI Kerajaan Selaparang berkembang menjadi
kerajaan yang maju di berbagai bidang. Salah satunya adalah perkembangan
kebudayaan yang kemudian banyak melahirkan manusia-manusia sebagai khazanah
warisan tradisional masyarakat Lombok sampai hari ini. Dengan dipindahkannya
pusat kerajaan, maka kerajaan Lombok berubah nama menjadi Kerajaan Selaparang,
sebutan ini lama kelamaan menjadi sebutan akrab dikalangan kerajaan dan rakyat.
Yang semakin membaik ini, membuat kerajaan selaparang semakin besar dan
tangguh. Selain memperbaiki kondisi kerajaan dan rakyatnya, Selaparang juga
memperkuat laskarnya, baik di darat maupun di laut.
pada tahun 1520 Kerajaan Selaparang di serang oleh kerajaan
Gelgel dari Bali. Penyerangan ini berawal dari ketidaksenangan Gelgel melihat
perkembangan kerajaan Selaparang yang kian pesat. Kerajaan Gelgel menganggap
dirinya merupakan pewaris Majapahit. Kerajaan Gelgel mengerahkan pasukannya
untuk menyerang Selaparang. Namun, kerajaan Selaparang tidak tinggal diam
melihat tingkah kerajaaan Gelgel yang Sombong. Kerajaan Selaparang melawan
serangan Gelgel dengan sekuagt tenaga dan serangan tersebut mampu dipatahkan
dan Gelgel mengalami kegagalan. Kejayaan Selaparang kiat melejit sampai ke
penjuru Nusantara.
Kerajaan Selaparang mengalami kemajuan yang kian pesat dan
tambah perkasa. Tidak berhenti disitu, Kerajaan Selaparang dapat mengembangkan
kekuasaannya hingga ke SUMBAWA Barat. Seorang raja
muda bernama Sri Dadelanatha, dilantik dengan gelar Dewa Meraja di SUMBAWA
Barat karena saat itu (1630 M) daerah ini juga masih termasuk ke dalam wilayah kekuasaan
Kerajaan Selaparang. Kemudian dilanjutkan oleh generasi berikutnya, yaitu
sekitar tanggal 30 November 1648 M,
putera mahkota Selaparang bernama Pangeran Pemayaman dengan gelar Pemban Aji
Komala, dilantik di SUMBAWA menjadi
SULTAN Selaparang yang memerintah seluruh wilayah PULAU LOMBOK dan
SUMBAWA.
Sekitar tahu 1667-1668 M Laskar lautnya telah berhasil mengusir Belanda yang hendak memasuki dan
menjajah wilayahnya. Sebelum terjadi peperangan laut, daerah kekuasaan kerajaan
Selaparang yaitu Pulau Sumbawa mampu direbut oleh Belanda. Daerah ini lebih
dulu dikuasai karena sebelum peperangan laut itu, Sumbawa sudah
ditundukkan. Mungkin akan berbeda ceritanya kalau sebelum peperangan laut,
Belanda jangan coba-coba mau menguasai daerah selaparang. Tidak
hanya itu, laskar laut Selaparang juga pernah mematahkan serangan yang
dilancarkan oleh Kerajaan Gelgel BALI dari arah barat. sekitar tahun 1616 dan
1624 M Selaparang pernah dua kali
terlibat dalam pertempuran sengit melawan Kerajaan Gelgel. Kedua serangan
Gelgel tersebut mampu dipatahkan sehingga banyak tentara Gelgel didi tangkap
dan di tawan.
Tidak mau mengalami kekalahan lagi, kerajaan Gelgel memutar
otak mengatur strategi yang cerdik untuk memerangi dan menguasai kerajaan
selaparang. Akhirnya kerajaan Gelgel punya strategi yang cerdik,
yaitu memaanfaatkan situasai untuk melakukan infiltrasi dengan
mengirimkan rakyatnya membuka pemukiman dan persawahan di bagian selatan sisi
barat Lombok yang subur.
Sekalipun Selaparang unggul melawan kekuatan tetangga,
yaitu Kerajaan Gelgel, namun pada saat yang bersamaan, suatu kekuatan baru dari
bagian barat telah muncul pula. Embrio kekuatan ini telah ada sejak permulaan
abad ke-15 dengan datangnya para imigran petani liar dari KARANG ASEM BALI
secara bergelombang, dan selanjutnya mendirikan koloni di kawasan mataram sekarang
ini. Kekuatan itu kemudian secara berangsur-angsur tumbuh berkembang sehingga
menjelma menjadi kerajaan kecil, yaitu Kerajaan Pagutan dan Pagesangan yang
berdiri sekitar tahun 1622M Kerajaan ini berdiri lima tahun setelah
serangan laut pertama Kerajaan Gelgel dari bali Utara atau dua tahun
sebelum serangan ke dua yang dapat ditumpas oleh laskar Kerajaan Selaparang.
Belajar dari kegagalan serangan pada 1520, juga menempuh
strategi baru dengan mengirim Dangkiang Nirartha untuk memasukkan faham baru
berupa singkretisme Hindu-Islam. Tidak berselang lama strategi ini
dilancarkan, banyak para pimpinan agama dan tokoh masyarakat Lombok yang belum
lama memeluk Islam terpengaruh. Namun di tengah perjalannya, kerajaan Gelgel
mengalami stagnasi dan kelemahan dimana-mana. Kerajaan Hindu buda menuai
masalah internal yang cukup berpengaruh sehingga niat untuk menguasai
Selaparang terhenti.
Keruntuhan Kerajaan Di Lombok
selaparang dalam sejarah |
Setelah Belanda ( VOC ) menguasai jalur perdagangan di utara, kerajaan
Gowa gusar. Karena tidak mau memberikan peluang lagi kepada Belanda ( VOC ), Gowa
menutup jalur perdagangan ke selatan dengan cara menguasai Pulau Sumbawa dan
Selaparang. Gowa juga melakukan ekspansi dan mampu menguasai Flores Barat
dengan mendirikan Kerajaan Manggarai untuk membendung misi kristenisasi menuju
ke barat.
Gelgel yang mulai bangkit tidak senang dengan
ekspansi ini. Gowa dihadapkan pada posisi dilematis, mereka khawatir
Belanda memanfaatkan Gelgel. Maka tercapai kesepakatan dengan Gelgel melalui
perjanjian Saganing pada tahun 1624, yang isinya antara lain Gelgel tidak akan
bekerja sama dengan Belanda dan Gowa akan melepaskan perlindungannya atas
Selaparang, yang dianggap halaman belakang Gelgel.
Sepeninggal Dalem Sagining yang digantikan oleh Dalem
Pemayun Anom kesepakatan tersebut mengalami perubahan, terjadi terjadi
polarisasi yang semakin jelas, yakni Gowa menjalin kerjasama dengan Mataram di
Jawa dalam rangka menghadapi Belanda. Sebaliknya Belanda berhasil mendekati
Gelgel, sehingga pada tahun 1640, Gowa masuk kembali ke Lombok. Bahkan pada
tahun 1648, salah seorang Pangeran Selaparang dari Trah Pejanggik bernama Mas
Pemayan dengan gelar Pemban Mas Aji Komala, diangkat sebagai raja muda, semacam
gubernur mewakili Gowa, berkedudukan di bagian bara pulau Sumbawa.
Dibawah pimpinan Sultan Hasanuddin Gowa melakukan
perlawanan keras terhadap Belanda, perak tidak terelakkan. Hingga akhirnya pada
tahun 1667, Gow harus menerima perjanjian Bungaya. Dari pertempuran anatara
Gowa dan Belanda, Gelgel berusaha memanfaatkan situasi dengan mengirimkan
ekspedisi langsung ke pusat pemerintahan Selaparang pada tahun 1668-1669,
tetapi ekspedisi tersebut gagal. Perjanjian Bungaya adalah sebuah wilayah yang
terletak disekitar pusat kerajaan Gelgel di Klungkung yang menandai eratnya
hubungan Gelgel-Belanda.
Walaupun Kerajaan Selaparang mampu mengalahkan serangan
kerajaan Gelgel, petani liar dari Karang Asem (Bali) yang mendirikan koloni dan
menjelma sebagai sebuah kerajaan kecil, yaitu kerajaan Pagutan dan Pagesangan.
Kerajaan ini muncul pada tahun 1622, embrio kekuatan ini sebenarnya sudah ada
sejak permulaan abad ke 15.
Bahaya yang paling besar dan ditakuti muncul secara
tiba-tiba adalah kekuatan asing, yakni Belanda. Ini merupakan ancaman utama.
Ekspansi militer belanda sangat membahayakan. Akhirnya, karena terlalu fokus
pada ancaman utama ini, Selaparang mengabaikan kekuatan Gelgel, karena Gelgel
selalu mampu dikalahkan. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi kekuatan
kerarajaan kecil tersebut, maka dibawah pimpinan Patinglaga Deneq
Wirabangsa, Kerajaan Selaparang hanya menempatkan laskarnya
berjumlah kecil.
Namun, di internal Kerajaan Selaparang ditengarai ada
masalah yang cukup serius yaitu perbedaan pandangan antara Raja dan salah
seorang tokoh penting di lingkungan pusat kerajaan yang bernama Arya Banjar
Getas soal posisi pasti perbatasan antara wilayah Kerajaan Selaparang dan
Pejanggik. Dari perselisihan paham tersebut, akhirnya Arya Banjar
Getas beserta pengikutnya meninggalkan Selaparang bergabung dengan Kerajaan
Pejanggik, Raden Arya Banjar Getas juga mampu mengajak Kerajaan
Pejanggik untuk ikut serta dan bergabung dalam ekspedisi tentara Kerajaan
bali yang sudah berhasil mendarat di pelabuhan lombok. Hingga pada tahun
1672 kerajaan Selaparang berhasil ditaklukkan setelah menerima ekspedisi
militer Arya Banjar Getas, Pejanggik dengan pihak Kerajaankarang asem mataram.
Kerajaan Selaparang dapat ditaklukkan hampir tanpa perlawana, pusat kerajaan
selaparang hancur rata dengan tanah, dan raja beserta seluruh keluarganya mati
terbunuh.
Empat belas tahun setelah membumihanguskan Selaparang,
Kerajaan Pejanggik juga dibumihanguskan oleh Keerajaan Mataram
Karang Asem pada tahun 1686. Tidak hanya kerajaan Pejanggik, kerajaan Mataram
juga meluluh lanttakkan kerajaan-kerajaan kecil yang ada di Lombok. Kerajaan
Mataram menguasai seluruh penjuru Lombok.
Sebab ketuntuhan kerajaan selaparang :
- tekanan dari belanda (VOC) setelah terjadinya perjanjian bongaya pada 16 nopember 1667
- serangan dari kerajaan gelgel
- berdirinya kerajaan pagutan dan pegesangan sekitar tahun 1622 masehi di kawasan kota mataram
- salah seorang tokoh penting dilingkungan pusat kerajaan bernama arya banjar getas ,ditengarai berselisih paham dengan rajanyaraja selaparang,
- kerajaan mataram karang asem menggempur kerajaan selaparang yang pada akhirnya berhasil menaklukan kerajaan selaparang pada tahun 1672 masehi.
No comments:
Post a Comment