Prinsip-prinsip dalam Menerapkan Pembelajaran Joyfull Learning (PAKEM) - Berita & Informasi Dunia Pendidikan

Wednesday 4 January 2017

Prinsip-prinsip dalam Menerapkan Pembelajaran Joyfull Learning (PAKEM)

Prinsip-prinsip dalam Menerapkan Pembelajaran Joyfull Learning (PAKEM)


Sahabat Dunia Pendidikan yang berbahagia, Ciri-ciri atau karakteristik PAKEM adalah: Pembelajarannya mengaktifkan peserta didik, mendorong kreativitas peserta didik dan guru, pembelajarannya efektif, pembelajarannya menyenangkan utamanya bagi peserta didik. Dan prinsip PAKEM antara lain:
  1. Mengalami: peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional
  2. Komunikasi: kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan peserta diidik
  3. Interaksi: kegiatan pembelajarannyaa memungkinkan terjadinya interaksi multi arah
  4. Refleksi: kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memikirkan kembali apa yang telah dilakukan (Ismail, 2008: 46-47).

baca juga :
  • Joyfull Learning, Tehnik Pembelajaran yang Menjadikan Siswa Aktif dalam Belajar
  • Strategi, Konsep dan Praktik Pembelajaran Joyfull Learning

Menurut (Hadi Mustofa, 1998) lima metode kunci untuk merancang seting kelas yang konstruktif , yaitu:
  • Melindungi pembelajar dari kerusakan praktik instruksional dengan mengembangkan otonomi dan kontrol pemelajar, mendorong pengaturan diri dan membuat instruksi secara pribadi yang relevan dengan pemelajar.
  • Menciptakan konteks belajar yang mendorong pengembangan otonomi pribadi.
  • Mengkondisikan pemelajar dengan alasan-alasan belajar dalam aktivitas belajar.
  • Mendorong pengaturan diri dengan pengembangan keterampilan dan tingkah laku yang memungkinkan pemelajar meningkatkan tanggung jawab dalam belajarnya.
  • Mendorong kesadaran belajar dan pengujian kesalahan

Prinsip-prinsip dalam Menerapkan Pembelajaran Joyfull Learning

Indikator PAKEM

Dalam penerapan PAKEM oleh pendidik atau guru bias dilihat dan dicermati berbagai indikasi yang muncul pada saat proses belajar mengajar dilaksanakan. Di samping itu, pendidik juga perlu memperhatikan berbagai prinsip ketika menerapkannya. 
Kriteria ada atau tidaknya pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan di antaranya dapat dilihat pada beberapa indikator berikut ;
INDIKATOR PROSES
PENJELASAN
METODE
1. Pekerjaan Peserta Didik (Diungkapkan dengan bahasa/ kata-kata peserta didik sendiri).
PAKEM sangat mengutamakan agar peserta didik mampu berfikir, berkata-kata, dan mengungkap sendiri.
Guru membimbing peserta didik dan memajang hasil karya nya agar dapat saling belajar
2. Kegiatan Peserta Didik (peserta didik banyak diberi kesempatan untuk mengalami atau melakukan sendiri).
Bila peserta didik mengalami atau mengerjakan sendiri, mereka belajar meneliti tentang apa saja.
Guru dan peserta didik interaktif dan hasil pekerjaan peserta didik dipajang untuk meningkatkan motivasi.
3. Ruang Kelas (Penuh pajangan hasil karya peserta didik dan alat peraga sederhana buatan guru dan peserta didik).
Banyak yang dapat dipajang di kelas dan dari pajangan hasil itu peserta didik saling belajar. Alat peraga yang sering digunakan diletakkan strategis.
Pengamatan ruangan kelas dan dilihat apa saja yang dibutuhkan untuk dipajang, dimana, dan bagaimana memajangnya
4. Penataan Meja Kursi (Meja kursi tempat belajar peserta didik dapat diatur secara fleksibel).
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan berbagai cara/metode/tehnik, misalnya melalui verja kelompok, diskusi, atau aktivitas peserta didik secara individual.
Diskusi kerja kelompok, kerja mandiri, pendekatan individual guru kepada murid yang prestasinya kurang baik, dsb.
5. Suasana Bebas (Peserta didik memiliki dukungan suasana bebas untukmenyampaikan atau mengungkapkan pendapat).
Peserta didik dilatih untuk mengungkapkan pendapat secara bebas, baik dalam diskusi, tulisan, maupun kegiatan lain.
Guru dan sesama peserta didik mendengarkan dan menghargai pendapat peserta didik lain, diskusi, dan kerja individu.
6. Umpan Balik Guru (Guru memberi tugas yang bervariasi dan secara langsung memberi umpan balik agar peserta didik secara memperbaiki kesalahan).
Guru memberikan tugas yang mendorong peserta didik bereksplorasi; dan guru memberikan bimbingan individual atau pun kelompok dalam hal penyelesaian masalah.
Penugasan individual atau kelompok; bimbingan langsung; dan penyelesaian masalah.
7. Sudut Baca (Sudut kelas sangat baik bila diciptakan sebagai sudut baca untuk peserta didik)
Sudut baca diruang kelas akan mendorong peserta didik gemar membaca. (Peserta didik didekatkan dengan buku-buku, jurnal, koran, dll)
Observasi kelas diskusi, dan pendekatan terhadap orangtua.
8. Lingkungan Sekitar (Lingkungan sekitar sekolah dijadikan media pembelajaran).
Sawah, lapangan, pon, sungai, kantor pos, puskesmas, stasiun dan lain-lain dioptimalkan pemanfataannya untuk pembelajaran.
Observasi lapangan eksplorasi, diskusi kelompok, tugas individual, dan lain-lain.

Hakikat Bahasa Jerman Sebagai Pembelajaran Bahasa Asing

Stern (1983: 21) berpendapat bahwa “Language teaching is defined as activities intended to bring about language learning, a theoryof language, teaching always implies concepts of language learning”.Makna dari kutipan tersebut adalah pembelajaran bahasa turut mengikutsertakan konsep pengajaran bahasa dan teori kebahasaan untuk dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk mempelajari bahasa tersebut. Hal ini berarti bahwa belajar membutuhkan aktivitas-aktivitas yang dapat menunjang kemampuan belajar bahasa itu sendiri.

No comments:

Post a Comment